Efek Mengerikan Terpapar Radiasi Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daiichi yang dioperasikan Tokyo Electric Power Co (Tepco) dilaporkan mengalami kebocoran. Kekhawatiran akan bahaya radiasi telah mendorong Pemerintah Jepang melakukan sejumlah upaya preventif, termasuk mengevakuasi 170.000 orang yang tinggal di wilayah pada radius 20 kilometer dari lokasi PLTN. Seberapa bahayakah paparan radiasi nuklir?
Berdasarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di AS, sindrom radiasi akut atau Acute Radiation Syndrome (ARS), dikenal juga sebagai keracunan radiasi, adalah penyakit serius. Hal ini dapat terjadi sesaat setelah tubuh terpapar radiasi. Tingkat penderitaan seseorang terhadap radiasi tergantung pada seberapa jumlah radiasi yang terserap tubuh. Berikut ini adalah sejumlah fakta mengenai sindrom radiasi akut:
* Seseorang dikatakan menderita sindrom radiasi akut ketika radiasi terserap ke organ dalam. Radiasi dari sinar X dan tindakan medis seperti CT-scan terlalu rendah untuk menyebabkan seseorang terkena sindrom radiasi akut.
* Seseorang dikatakan menderita sindrom radiasi akut ketika dirinya terpapar radiasi selama beberapa waktu. Bisa saja dalam hitungan menit.
* Gejala awal dapat dirasakan beberapa menit hingga beberapa hari setelah seseorang terpapar radiasi. Gejala tersebut dapat berupa muntah-muntah, diare, dan mabtk atau pening. Gejala ini dapat berlangsung hingga hitungan hari.
* Setelah gejala awal hilang, seseorang kembali bugar. Namun, tak lama kemudian, orang tersebut akan menderita kembali. Bahkan, kali ini lebih parah. Gejalanya dapat berupa kelelahan, demam, kehilangan nafsu makan, muntah, dan diare. Tahap ini dapat berlangsung selama beberapa bulan.
* Kerusakan pada kulit akibat radiasi dapat timbul dalam hitungan jam. Hal ini dapat bertahan hingga hitungan tahun, tergantung seberapa parah seseorang terpapar radiasi. Gejalanya, kulit terasa perih dan bahkan terasa seperti terbakar. Rambut pun dapat menjadi rontok akibat radiasi.
* Terpapar radiasi dapat saja berujung pada kematian, tergantung tingkat keparahannya. Biasanya, pada banyak kasus, kematian terjadi beberapa bulan setelah seseorang terpapar radiasi. Kematian diakibatkan rusaknya tulang sumsum, infeksi, atau pendarahan.
* Seseorang yang selamat dari sindrom radiasi akut dapat terus merasakan gejala hingga dua tahun setelah terpapar.
* Perawatan yang dilakukan bagi seseorang yang terpapar radiasi terdiri dari tindak pencegahan dari kontaminasi lebih lanjut, mengurangi gejala sindrom, dan penyembuhan organ yang rusak akibat radiasi.
* Dekontaminasi adalah proses menghilangkan kontaminasi eksternal oleh partikel radioaktif. Dekontaminasi bisa berupa melepas seluruh pakaian dan sepatu yang dipakai seseorang yang terpapar radiasi. Membasuh tubuh juga dapat mengurangi kontaminasi eksternal.
* Seseorang dikatakan menderita sindrom radiasi akut ketika dirinya terpapar radiasi selama beberapa waktu. Bisa saja dalam hitungan menit.
* Gejala awal dapat dirasakan beberapa menit hingga beberapa hari setelah seseorang terpapar radiasi. Gejala tersebut dapat berupa muntah-muntah, diare, dan mabtk atau pening. Gejala ini dapat berlangsung hingga hitungan hari.
* Setelah gejala awal hilang, seseorang kembali bugar. Namun, tak lama kemudian, orang tersebut akan menderita kembali. Bahkan, kali ini lebih parah. Gejalanya dapat berupa kelelahan, demam, kehilangan nafsu makan, muntah, dan diare. Tahap ini dapat berlangsung selama beberapa bulan.
* Kerusakan pada kulit akibat radiasi dapat timbul dalam hitungan jam. Hal ini dapat bertahan hingga hitungan tahun, tergantung seberapa parah seseorang terpapar radiasi. Gejalanya, kulit terasa perih dan bahkan terasa seperti terbakar. Rambut pun dapat menjadi rontok akibat radiasi.
* Terpapar radiasi dapat saja berujung pada kematian, tergantung tingkat keparahannya. Biasanya, pada banyak kasus, kematian terjadi beberapa bulan setelah seseorang terpapar radiasi. Kematian diakibatkan rusaknya tulang sumsum, infeksi, atau pendarahan.
* Seseorang yang selamat dari sindrom radiasi akut dapat terus merasakan gejala hingga dua tahun setelah terpapar.
* Perawatan yang dilakukan bagi seseorang yang terpapar radiasi terdiri dari tindak pencegahan dari kontaminasi lebih lanjut, mengurangi gejala sindrom, dan penyembuhan organ yang rusak akibat radiasi.
* Dekontaminasi adalah proses menghilangkan kontaminasi eksternal oleh partikel radioaktif. Dekontaminasi bisa berupa melepas seluruh pakaian dan sepatu yang dipakai seseorang yang terpapar radiasi. Membasuh tubuh juga dapat mengurangi kontaminasi eksternal.
Selain yang telah disebutkan di atas, beberapa efek kesehatan yang dialami korban radiasi nuklir, antara lain terkena kanker. Jumlah korban masih kontroversi, tetapi diperkirakan 93 ribu terken` kanker dan 200 ribu orang terkena penyakit lainnya.
Korban yang langsung terpapar radiasi terkena sindrom akut radiasi (ARS), mereka meninggal dalam waktu beberapa minggu setelah ledakan. Selain terkena ARS, korban juga ada yang meninggal karena kanker thyroid setelah menghirup udara yang terpapar radioaktif.
Selain itu, korban radiasi nuklir juga ada yang mengidap penyakit leukimia, gangguan metabolisme, dan katarak. Sejumlah orang juga mengaku mengalami masalah kesuburan dan masalah kehamilan, tetapi belum dapat dipastikan apakah masalah itu merupakan efek radiasi.(suaramedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar